REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terhadap kandidat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang menempatkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli di urutan pertama menimbulkan banyak komentar. Banyak pihak yang menuding survei yang dilakukan tidak independen.
Peneliti senior Center for Electoral Reform (Cetro) Refly Harun menyebut survei tersebut bisa dipercaya jika dilakukan secara independen. "Jika independen, jelas harus kredibel," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (10/4).
Refly menambahkan, survei terhadap elektabilitas kandidat dalam suatu pemilukada umumnya dilakukan oleh dua jenis lembaga. Pertama, dilakukan oleh lembaga yang kredibel dan kedua, dilakukan oleh salah satu kandidat.
Ketidakpercayaan terhadap hasil survei terjadi jika hasil survei negatif, hasilnya tidak akan dipublikasi. Sebaliknya, jika hasilnya positif, tentu akan diterbitkan. "Jika survei dibiayai, tentu sulit dipercaya," tuturnya.