Jumat 27 Apr 2012 23:17 WIB

Sutiyoso: Siapapun Gubernur DKI, Perbaiki Transportasi Umum

Bus Kopaja
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Bus Kopaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso memberikan pesan kepada para calon gubernur DKI yang bakal bertarung dalam Pemilukada DKI. Sutiyoso menyebut, sarana transportasi yang beroperasi di Jakarta harus representatif, karena jika tidak, ini merupakan salah satu penyebab kemacetan di ibukota.

"Siapapun yang menjadi gubernur, terhadap masalah transportasi, Jakarta harus memiliki sarana transportasi umum yang representatif, yang menghubungkan Jakarta dengan wilayah sekitar Jakarta," kata Sutiyoso, seusai menghadiri debat calon gubernur DKI Jakarta, di Universitas Indonesia, Depok, Jakarta, Jumat (27/4).

Sutiyoso mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus mampu memberikan sarana transportasi yang nyaman, aman, tepat waktu, dan tentu saja harga tiket terjangkau masyarakat bawah. "Penambahan jalan memang diperlukan, namun seharusnya prioritas ada pada perbaikan sarana transportasi umum yang bisa dipergunakan semua lapisan masyarakat, baik yang kaya maupun yang miskin," sebut Sutiyoso.

Dikatakannya, dengan sarana transportasi umum yang memadai, penggunaan bahan bakar juga akan semakin berkurang. Karena, menurutnya, masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi umum daripada harus membawa kendaraan pribadi. "Bukan hanya penggunaan bahan bakar, polusi udara juga jelas akan berkurang apabila banyak yang beralih menggunakan transportasi umum. Namun tentunya harus lebih baik dari sekarang," kata Sutiyoso.

Namun, lanjutnya, seharusnya Pemprov DKI Jakarta melanjutkan cetak biru yang sudah ada dan untuk bus transjakarta harus dikebut hingga 15 koridor, sementara proyek monorel seharusnya tetap dilanjutkan. "Mengenai monorel, akan menghubungkan sentra ekonomi, perdagangan, dan perkantoran dan hal tersebut akan banyak memudahkan masyarakat Jakarta," tuturnya.

Sedangkan tentang masalah banjir, Sutiyoso mengatakan, Jakarta sudah seharusnya membangun situ air untuk menampung banyaknya aliran sungai yang masuk ke Jakarta. "Mengatasi banjir Jakarta memang sulit, karena banyak sungai yang mengalir ke Jakarta, namun air yang berasal dari sungai-sungai di luar wilayah Jakarta bisa ditampung apabila ada situ-situ air di wilayah Jakarta," ujarnya.

Lebih lanjut Sutiyoso menyebut, dengan adanya situ air tersebut, aliran dari beberapa sungai yang masuk ke Jakarta bisa diatur dengan pintu air, sehingga tidak akan terjadi banjir lagi. "Selain itu, saat musim hujan, situ tersebut berfungsi sebagai kantong air dan saat musim kemarau bisa menjadi tabungan air bersih yang bisa dipergunakan oleh warga Jakarta," ujar Sutiyoso menandaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement