REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, tidak datang dalam debat kandidat DKI-1 yang digelar di Universitas Indonesia, Jumat (27/4). Panitia membantah tidak mengundang pasangan incumbent. Justru itikad baik Fauzi Bowo dipertanyakan.
"Undangan sudah kami berikan pada tim sukses Foke (panggilan Fauzi dan Nana (panggilan Nachrowi)," tepis Ketua Umum Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia, Agung Suprio, dalam siaran pers-nya, Sabtu (28/4).
Bukti terima undangan, ujar Agung, juga ada. Beberapa media massa mengutip alasan Foke tidak hadir adalah karena tidak diundang. Agung mempertanyakan motif alasan Fauzi. "Antara Foke yang bohong atau memang beliau tidak berani hadir karena takut dikritik," ujar dia.
Agung juga mengatakan audiens dan pemirsa siaran langsung debat pun menyatakan kekecewaan atas ketidakhadiran Fauzi dan pasangannya. "Kami memepertanyakan itikad baik Foke," kata dia. Yaitu terkait keberanian Fauzi menyampaikan program dan dibandingkan dengan pasangan kandidat lain.
Alasan dari tim sukses pasangan incumbent itu, menurut Agung juga berlebihan. Yaitu soal undangan yang baru diterima dua hari sebelum acara. Karena, kata Agung, pasangan kandidat lain juga menerima pada waktu yang sama, tetapi responsnya berbeda.
Kalaupun Fauzi dan timnya menjadikan kegiatan gubernur sebagai alasan, Agung berpendapat pemerintahan DKI Jakarta tak akan mandek hanya karena Fauzi menghadiri debat selama dua jam.
Sementara, kata Agung, kandidat lain sampai membatalkan agenda yang sudah dijadwalkan lebih dulu. "Respons kandidat lain adalah karena kesadaran tentang urgensi debat publik ini. Publik berhak tahu visi-misi dan program kandidat," tegas dia.