REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta - Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta dari jalur independen, Faisal Basri, mengeritik program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang banyak terdapat di Jakarta. Menurut Faisal, RSBI merupakan kebijakan yang keliru dan harus dihapuskan.
"Tidak boleh ada diskriminasi dalam mengakses pendidikan terhadap warga negera seperti pada RSBI," kata Faisal dalam diskusi publik "Membangun Visi Para Cagub DKI Jakarta terhadap Pendidikan yang Berkualitas dan Berkeadilan", Sabtu (5/5) di bilangan Salemba Raya, Jakarta.
Faisal menyatakan, RSBI seringkali disalahgunakan oleh sejumlah oknum sekolah untuk dapat menarik pungutan uang berkedok sumbangan kepada orangtua siswa. Dia juga mengkritik metode pengajaran di RSBI yang sangat tidak tepat.
Dia mencontohkan tentang penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa penyampai pelajaran. Menurutnya bahasa yang paling mudah diterima sistem berpikir manusia Indonesia adalah bahasa ibunya sendiri, yakni Bahasa Indonesia, bukan Bahasa Inggris. Penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa penyampai mata pelajaran sangat tidak efektif dalam proses belajar mengajar. Apalagi, imbuhnya, banyak sekali guru yang ternyata memiliki kemampuan Bahasa Inggris buruk.
Apabila mendapat kepercayaan memimpin DKI Jakarta, alias menjadi Gubernur, Faisal berjanji akan mengajukan uji materi ke Mahkamah Agung terkait Undang-undang RSBI. "Ini kebijakan yang sangat tolol sekali," tandasnya Faisal.