REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2012-2017, persaingan semakin ketat. Cawagub, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menyarankan kepada masyarakat untuk memilih gubernur dan wakil gubernur yang rekam jejaknya baik. Hal itu disampaikan Ahok pada acara debat Cawagub yang diselengarakan di kampus Univeristas negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur pada Rabu (16/5).
Dalam debat tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu menyampaikan agar masyarakat cerdas dalam memilih. ‘’Kami semua ini adalah pemain politik. Oleh karena itu, pilihlah calon yang memiliki rekam jejak yang baik. Jika ada yang lebih baik dari kami ya jangan pilih kami,’’ ujar Ahok.
Dalam debat tersebut, Ahok menyampaikan tiga visinya, yaitu membuat penuh otak rakyat (rakyat semakin pintar). Kedua membuat penuh perut rakyat (rakyat semakin sehat dan kenyang). Ketiga membuat penuh dompet rakyat (rakyat semakin kaya dan sejahtera).
Menurut Ahok, akar dari permasalahan adalah korupsi. Dia mengkritisi tentang anggaran yang rawan praktik korupsi. Pria lulusan Universitas Trisakti ini menawarkan solusi untuk mencegah adanya kebocoran anggaran, maka pihaknya akan melibatkan masyarakat dalam penyusunan konsep anggaran.
‘’Dalam penyusunan konsep anggaran tidak hanya melibatkan tenaga ahli, instansi terkait, tapi juga masyarakat,’’ ujar pria kelahiran Manggar ini. Selain itu, jika dirinya terpilih nanti dia berjanji akan membangun super blok. Pembangunan super blok-blok one stop living yang terdiri dari hunian vertikal (rumah susun), ruang publik berupa taman, pasar, dan pusat layanan kesehatan untuk warga kelas menengah ke bawah.
Pasar tradisional, kata dia, diusulkan tidak akan diusir. Untuk solusi kemacetan, sarjana teknik geologi ini menawarkan akan melakukan konsorsium dimana sopir angkutan akan dibayar sesuai perkilometer yang ditempuh. Harapannya agar tidak ada lagi sopir yang ngetem.