Senin 21 May 2012 07:07 WIB

Dimas Beck: Perbaiki Sarana untuk Pejalan Kaki

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Dimas Beck punya harapan besar kepada gubernur baru Jakarta terpilih nanti. Ia berharap, siapa pun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta, bersedia memperbaiki sarana untuk pejalan kaki.
Dimas Beck punya harapan besar kepada gubernur baru Jakarta terpilih nanti. Ia berharap, siapa pun yang menjadi Gubernur DKI Jakarta, bersedia memperbaiki sarana untuk pejalan kaki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gegap gempita Pemilukada DKI Jakarta mungkin tak banyak dipedulikan kaum muda. Namun, pesinetron Dimas Beck, punya harapan besar pada gubernur baru Jakarta terpilih. Salah satunya adalah ia ingin sarana untuk pejalan kaki diperbaiki.

Meski warga Jakarta banyak yang menggunakan kendaraan bermotor, tapi tak sedikit pula warga ibu kota yang membutuhkan sarana untuk berjalan kaki. “Lihat aja di Jakarta trotoar untuk pejalan kaki seperti apa, kurang dan yang ada banyak rusaknya,” ujarnya saat ditemui Republika di Jakarta, Rabu (16/5).

Padahal, menurut Dimas, fungsi trotoar itu vital. Banyak orang yang membutuhkannya, baik itu berjalan dalam jarak dekat ataupun jauh. “Apalagi bagi jalan-jalan yang tidak ada jalur kendaraan umum, dan padahal orang tersebut tidak punya kendaraan,” ujar anggota grup musik Bukan Bintang Biasa (BBB) itu.

Kurangnya sarana trotoar untuk pejalan kaki menarik perhatiannya. Ditambah lagi sekarang kampanye hidup sehat dan mengurangi emisi rumah kaca sedang digalakkan. Menurut pria kelahiran Jakarta, 8 Mei 1988 ini, sebaiknya trotoar ditambah, agar orang yang juga sedang bersemangat untuk berjalan kaki, hidup sejalan dengan kampanye go green bisa menikmatinya.

Kondisi trotoar yang rusak, seperti tidak pernah ada pemeliharaan juga mengecewakannya. Ia bercerita, beberapa bulan lalu, salah satu kru dalam acaranya pernah ada yang jatuh dalam kondisi sedang berjalan kaki di trotoar. Peristiwa itu terjadi di pusat kota Jakarta, tepatnya di Jalan Wahid Hasyim.

Mengingat peristiwa tersebut, pria bernama lengkap Dimas Kahlil Sudoyo Beck ini, sangat gemas pada pemerintah yang tak pernah tergerak untuk memperbaiki sarana untuk pejalan kaki ini. “Ini mungkin masalah kecil, tapi kan bisa membahayakan,” kata pria 24 tahun itu.

Gubernur yang akan dipilihnya saat Pemilukada nanti, menurutnya harus mempunyai satu syarat, yaitu harus ‘keren’. Keren yang dimaksud Dimas, adalah gubernur yang masih muda, punya wibawa, namun memperhatikan masyarakat kecil, juga sarana untuk mereka, termasuk trotoar yang aman dan bagus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement