REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat sudah terkenal seantero negeri sebagai 'supermarket' narkoba. Penggrebekan yang berulang kali dilakukan pihak Kepolisian belum mampu mensterilkan wilayah tersebut dari peredaran barang haram. Untuk itu, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Didik J Rachbini meminta tim Dentasemen Khusus 88 anti teror Mabes Polri turun tangan untuk memusnahkan peredaran narkoba di Kampung Ambon.
Menurut Didik, masalah narkoba di kampung Ambon, sudah kronis dan mengakar. "Kalau perlu, Densus 88 perlu turun tangan menangkap gembong narkoba di Kampung Ambon," ujar Didik saat berdiskusi dengan wartawan, Sabtu (26/5).
Didik menyakini, dengan kapasitas serta kemampuan dari tim Densus 88 Mabes Polri, akan mudah untuk menggulung para bandar narkoba. "Beberapa teroris yang bersembunyi di tempat terpencil pun mampu ditangkap, saya kira untuk menangkap gembongnya juga tidak terlalu sulit," katanya Didik yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpasangan dengan Hidayat Nur Wahid dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012 tersebut.
Kesulitan aparat penegak hukum membasmi narkoba di Kampung Ambon, menurut Didik juga disebabkan karena para bandar sudah menyatu dengan para warga, sehingga, melahirkan sebuah sistem simbiosis mutualisme negatif. Karenanya, menurut Didik perlu ketegasan dari aparat kepolisian serta Pemda DKI Jakarta untuk memberantas narkoba.
Didik menganggap, selama ini aparat Kepolisian dan Pemda DKI masih kurang serius mengurusi masalah narkoba di Kampung Ambon. "Selain penyuluhan yang perlu dilakukan terus menerus, melalui BNP, polisi juga jangan ragu menindak dan menghukum pelaku narkoba," sebut Didik mengakhiri.