REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh KPU Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (2/6) malam resmi ditolak oleh berbagai pasangan calon. Timses pasangan calon nomor 2, Hendardji Soepandji-Ahmad Reza Patria memberikan beberapa catatan dalam DPT yang ditetapkan oleh KPUD DKI tersebut.
Juru Bicara Timses Hendardji-Reza, Alief Syachviar menyatakan akan menerima DPT asalkan KPUD mau membuktikan akurasi DPT tersebut. "Kami menerima dgn catatan benar-benar akurat," ujarnya, Ahad (3/6).
Alief menyoroti, terutama DPT di daerah Kumuh dan Miskin, (KUMIS). Menurut Alief, DPT di daerah Kumis rawan penyelewengan. Karena itu ia meminta penetapan DPT harus bisa dibuktikan akurasi datanya benar dan bisa diakses semua pihak.
Saat ini pun setelah penetapan, tim Hendardji-Reza masih berupaya untuk berbaik sangka terhadap KPU Provinsi DKI Jakarta terkait penetapan DPT ini. Menurut Alief, penetapan DPT kemarin bukan lagi soal data dan akurasi angkanya. "Tapi sudah menyangkut niat utk meraih kekuasaan, apakah dgn cara benar atau curang," terang dia.
Alief melanjutkan KPUD ke depan harus memberikan semua pihak untuk bisa mengakses informasi DPT sehingga keakuratan data dapat terawasi. "Penetapan DPT baru langkah pertama menuju Pilkada DKI yg jujur dan bersih. KPUD harus memberikan kesempatan semua pihak bisa mengakses informasi DPT terutama akurasi datanya," tukas Alief.
Alief menambahkan, DPT tidak mungkin bertambah, tetapi sangat mungkin berkurang, seperti misalnya ada yang meninggal dunia atau berpindah kediaman. Menurut Alief, sejak ditetapkannya DPT sampai saat pencoblosan harus dikawal bersama. "Bagi kami, tim Hendardji-Riza, pilkada jujur dan bersih adalah harga mati, diatas segala kepentingan," pungkas Alief.