REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VI DPR Nasim Khan mendesak Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso segera mengambil langkah konkret untuk menekan harga Minyakita yang saat ini terus melambung di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 15.700 per liter. Menjelang bulan suci Ramadhan, Nasim menyoroti tidak hanya kenaikan harga tetapi juga kelangkaan minyak goreng bersubsidi tersebut di pasaran.
"Kondisi hari ini yang sudah mau menjelang Ramadhan, HET Minyakita bukan hanya harganya melambung tinggi tapi sekarang langka," ujar Nasim saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Menurut Nasim, harga Minyakita di lapangan kini jauh dari ketentuan pemerintah. Nasim mengaku memiliki bukti harga eceran telah mencapai Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter. "Jujur saya punya buktinya HET Minyakita yang ditetapkan sebesar Rp 15.700 per liter, kenyataan di lapangan sekarang harganya dijual di atas Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per liter, satu dus Minyakita bisa Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu di kios-kios," ucap politikus PKB tersebut.
Nasim mempertanyakan efektivitas pengawasan dan penindakan oleh Satgas Pangan serta langkah konkret pemerintah dalam mengatasi persoalan ini. Nasim menilai kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, apalagi jika hanya akan ditangani saat menjelang Lebaran.
“Apa ini mau ditangkap semua, lalu dilaporkan ke mana? Agen pengecer mau tidak mau tetap beli karena masyarakat butuh. Apa ini sudah menjadi tradisi membiarkan seperti ini? Apakah nunggu Ramadhan dan Lebaran dulu baru dikeluarkan minyak dengan harga yang luar biasa?" tanya Nasim.
Nasim mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan yang telah mengeluarkan aturan kepada pengusaha dan distributor. Namun, Nasim menegaskan masyarakat juga perlu mendapatkan gambaran jelas mengenai pihak-pihak yang bertanggung jawab atas lonjakan harga ini.
"Saya paham Pak Menteri Perdagangan sudah mengeluarkan aturan kepada pengusaha dan distributor, tapi kami butuh gambaran siapa yang bermasalah. Apa gunanya ada Satgas Pangan kalau masyarakat tidak tahu," kata Nasim.