REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan kesediaannya untuk duduk bersama dengan empat calon lainnya. Ini terkait dugaan dari lima pasangan calon terkait masih bermasalahnya daftar pemilih tetap (DPT).  

‘’Kita berlima mau duduk bareng. Kemarin timsesnya sudah duduk bareng. Kalau perlu kandidatnya nanti duduk bareng untuk sikapi ini. Kita ingin pilkada ini aman, lancar, jujur, bersih, dan harus fair,’’ katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6).

Menurutnya, DPT yang masih bermasalah harus dirampungkan. Jangan sampai kemudian masalah tersebut terus terbawa hingga mendekati atau bahkan hingga pilkada usai. Namun, lanjut dia, hingga saat ini KPUD tidak melakukan tindak lanjut yang cepat terhadap adanya data pemilih fiktif. Ini terbukti, DPT yang sudah ditetapkan KPUD hanya disetujui satu pasangan, yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

‘’Ini kan lucu lagi. Kalau yang setuju lilma, yang tidak setuju satu, ditinggal yang satu tidak apa-apa. Ini yang ditinggal yang lima. Mestinya dilihat, yang lima tidak setuju, pasti ada persoalan yang prinsipil,’’ papar dia. Karenanya, ia melihat DPT yang ditetapkan KPUD itu menguntungkan satu pasangan saja, sehingga tidak bisa dipaksakan. Jokowi pun berharap KPUD dapat segera mengatasi masalah ini. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika