REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta telah menerima laporan awal dana kampanye enam pasangan calon Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
Dalam laporan awal dana kampanye tersebut pihak media mentotal bahwa laporan awal dana kampanye terbesar adalah pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan laporan awal dana kampanye terkecil adalah Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria (Hendardji-Riza).
Dari rincian laporan dana awal yang didapat media, total laporan awal dana kampanye pasangan Foke-Nara mencapai Rp22,7 Miliar. Sedangkan laporan awal dana kampanye Hendardji-Riza termasuk yang terkecil dari enam pasangan calon lain, hanya mencapai Rp1,4 miliar.
Namun demikian, Ketua KPUD DKI Jakarta Pokja Kampanye, Suhartono tidak menjamin laporan awal dana kampanye ini menjadi patokan besar atau kecilnya anggaran kampanye enam pasangan calon.
"Ini baru laporan dana awal jadi tidak bisa menjadi patokan, nanti tiga hari setelah kampanye pasangan calon wajib melaporkan kembali semua penerimaan dan penggunaan dana kampanye untuk di audit," ungkap Suhartono, kepada Republika, Senin (25/6).
Sumber dana kampanye Foke-Nara terbesar, salah satunya dari tabungan pribadi Foke sebesar Rp10 miliar dan Rp5 miliar dari rekening Bank DKI. Sumber dana kampanye Hidayat-Didik, salah satunya dari rekening koran dan sumbangan dari berbagai donasi perseorangan dibawah Rp2,5 juta yang mencapai Rp4,5 miliar dan Rp 6,8 miliar.
Untuk laporan awal dana kampanye Jokowi-Basuki dan Alex-Nono sudah mentotal sementara dana kampanye, dimana dana kampanye sementara Jokowi-Basuki sebesar Rp7 miliar dan Alex-Nono sebesar Rp3,7 miliar.
Berikut jumlah laporan awal dana kampanye enam pasangan calon yang dihimpun Republika dari KPUD DKI Jakarta. Foke-Nara: Rp22,714,450,000, Hidayat-Didik: Rp13.321.350.000, Jokowi-Ahok: Rp7,080,900,000, Alex-Nono: Rp3,742,900,000, Faisal-Biem: Rp1,526,749,663, Hendardji-Riza: Rp1,475,000,000.