REPUBLIKA.CO.ID, DARMAWANGSA -- Mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla menunaikan hak pilihnya dalam Pemilukada DKI Jakarta di Tempat Pemilihan Suara (TPS) VIP 004, Darmawangsa, Jakarta Selatan, Rabu (11/7). Didampingi istri dan anaknya, JK sampai di TPS sekitar pukul 08.30 WIB.
Dalam kesempatan ini, JK menilai jumlah TPS yang ditetapkan penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) terlalu banyak. "TPS ini menjadi menjadi sepi dan tidak efektif," keluh Ketua Umum PMI itu.
Mantan ketua Partai Golkar itu berpendapat, Pemilukada memiliki faktor pemilihan yang lebih sedikit dibanding dengan Pilpres. Sehingga bisa lebih mengefektifkan jumlah DPT. JK yang pagi itu menggunakan baju batik kotak-kotak berwarna kecoklatan berpendapat, idealnya satu TPS ini memiliki 1000 Daftar Pemilih Tetap (DPT).
TPS 004 memiliki 272 DPT yang berasal dari kawasan Darmawangsa dan sekitarnya. Iwan Solahudin, ketua Pengawas Pemilu Kecamatan mengatakan, jumlah DPT ini sudah sesuai dengan ketentuan dari penyelenggara.
"Ketentuan dari pusat yaitu jumlah DPT tidak boleh lebih dari 600," kata dia.
Menanggapi hal ini, Iwan menjelaskan TPS sepi karena memang kawasan Darmawangsa pada umumnya ditempati para pejabat dan orang-orang yang memiliki banyak kepentingan. "Maka dari itu, TPS 004 menjadi TPS VIP selain TPS yang berada di Menteng," kilah Iwan saat berbincang dengan ROL, Rabu (11/7).
Selain JK, masih kata Iwan, banyak pejabat yang akan memilih di TPS ini. Kapolri, Wakil Walikota Jakarta Selatan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Panwaslu, Panwas Provinsi pun akan datang untuk meninjau TPS yang terletak di pelataran Hotal Darmawangsa, Jaksel ini.
Pantauan ROL, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, TPS 004 dibuka pukul 07.00 WIB dan akan tutup pada pukul 13.00 WIB. Setelah itu akan langsung dilakukan penghitungan suara dengan hanya empat saksi dari perwakilan Foke, Alex, Jokowi dan Hidayat.
Muhammad Zainudin, Lurah Kecamatan Darmawangsa, mengutarakan, meskipun sepi tetapi antusiasme warga cukup baik. Tidak ada kendala dalam distribusi DPT dan indikasi politik uang. "Semoga semua pemilih yang terdaftar di sini menggunakan hak pilihnya," ujarnya.