REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) dan Indonesia, melalui pihak swasta, menandatangani kerja sama pariwisata untuk meningkatkan jumlah turis. Nota Kesepakatan (MoU) ditantangani oleh Receptive Services Association of America (RSSA) dan Association of the Indonesia Tour and Travel Agencies (ASITA).
"Kerja sama ini mendorong penduduk Indonesia untuk lebih mengenal objek wisata di AS. Begitu juga sebaliknya," ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Scot Marciel, Selasa malam (11/12), pada acara penandatanganan MoU di Kediaman Scot Marciel.
Dengan adanya kerja sama ini, kata dia, kedua negara juga dapat melakukan kerja sama antarswasta di bidang pendidikan, pemasaran, dan perluasan jaringan.
Scot berharap kerja sama ini dapat melipatgandakan jumlah turis dari Indonesia yang datang ke AS. Ia juga berharap adanya penerbangan langsung (direct flight) dari Indonesia ke AS.
Pimpinan ASITA, Asnawi Bahar, mengatakan kerja sama ini utamanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah wisatawan AS ke Indonesia. "Tujuan selanjutnya adalah untuk mempromosikan Indonesia," ujar Asnawi.
Asnawi setuju dengan Scot mengenai penerbangan langsung Indonesia-AS. "Penerbangan langsung dapat menyumbang jumlah turis yang datang ke Indonesia," ujar dia.
Kerja sama ini merupakan bagian dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia yang dicanangkan oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada November 2010. Kemitraan itu bertujuan untuk meningkatkan perjalanan, terutama pariwisata, antara Indonesia dan AS.