REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepakbola Indonesia berpotensi besar berbicara banyak dalam persepakbolaan dunia. Bahkan Indonesia bisa sejajar dengan juara dunia Spanyol.
Syaratnya, budi daya sumber daya manusia diperhatikan. Sayangnya, PSSI sebagai pihak pengelola sepak bola tertinggi di Indonesia, dinilai belum mampu memberikan kemampuan terbaiknya dalam merangsang prestasi sepak bola.
Padahal, Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang sangat besar dengan jumlah lebih dari 200 juta penduduk. Pada pelaksanaan Piala AFF 2010 Indonesia berada di peringkat 127 dari 207 anggota. (baca: Indonesia Disanksi FIFA, Ini Kata Masyarakat).
Tapi dalam kurun dua tahun terakhir, Indonesia melorot ke posisi 169 dunia. "Bila membandingkan peringkat antara Indonesia dengan Spanyol memang tidak logis. Tapi perlu diingat bahwa jumlah pemain sepak bola kita yang tercatat di FIFA sebanyak 69.960 orang, atau terbesar kedua setelah Sang Juara Dunia," seloroh Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI), Sarman Hakim, dalam diskusi 'Saatnya Indonesia dihukum FIFA' di Senayan, Jakarta, Rabu (12/12).
Artinya, kata Sarman, Indonesia memiliki potensi besar meraih juara di kompetisi internasional. "PSSI tidak menciptakan suatu strategi pembinaan sepak bola yang secara konsisten merangsang prestasi puncak dan berkelanjutan. Contohnya adalah kegagalan meneruskan keberlanjutan kompetisi sepak bola wanita dan pembinaan calon pebola muda berbakat," kata Sarman.