Kamis 23 Jan 2025 15:10 WIB

Yang Hampir Terlupakan: Legasi Filantropi Muslim Perempuan

Muslim perempuan mewarnai dinamika filantropi dunia.

Filantropi (Ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Filantropi (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan suatu peradaban pasti diwarnai kaum hawa yang berperan strategis. Mulai dari Hawa yang menjadi ibu seluruh umat manusia. Kemudian berlanjut ke iklima, dan banyak lagi setelahnya...Maryam sang ibu suci, Aminah yang melahirkan Muhammad bin Abdullah, dan seterusnya. 

Mereka berperan dalam mengembangkan sains, mewarnai dinamika sosial, budaya, dan juga ekonomi. Wanita hebat di setiap zaman juga membangun tradisi kedermawanan, filantropi, yang luar biasa.

Baca Juga

Sejarah Islam mengungkap tradisi filantropi wanita Muslim yang luar biasa yang sering kali tidak terungkap.

Saat ini kita membahas pentingnya wanita Muslim mencapai kemandirian finansial agar dapat berkontribusi kembali kepada masyarakat, kita harus ingat bahwa kita berasal dari warisan para dermawan wanita tangguh yang membentuk fondasi peradaban Islam.

Khadijah

Coba lihat Khadijah binti Khuwaylid (RA), istri pertama Nabi Muhammad, yang menggunakan kekayaannya yang besar untuk mendanai gerakan Islam awal.

Sebagai seorang pengusaha wanita yang sukses, dia tidak sekadar mengumpulkan kekayaan - dia menggunakannya secara strategis untuk mendukung komunitas Muslim yang baru lahir, menyediakan sumber daya bagi mereka yang dianiaya dan terputus dari keluarga mereka setelah menerima Islam.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement