Kamis 13 Dec 2012 16:17 WIB

Oposisi Mesir Bersedia Ikut Jajak Pendapat

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Warga Mesir pendukung Presiden Muhammad Mursi memberikan dukungannya dalam aksi unjuk rasa di Rabaa El Adaweya di Kairo, Ahad (9/12). (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
Warga Mesir pendukung Presiden Muhammad Mursi memberikan dukungannya dalam aksi unjuk rasa di Rabaa El Adaweya di Kairo, Ahad (9/12). (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok oposisi akhirnya bersedia untuk mengikuti jajak pendapat referendum konstitusi Mesir di akhir pekan ini. Hal itu menjadi sinyal adanya kompromi dengan pemerintahan Presiden Muhammad Mursi.

Seperti diberitakan Daily Telegraph, pemimpin kelompok liberal dan sekuler membatalkan rencana mereka untuk memboikot dan memilih datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mereka akan memilih pilihan tidak untuk konstitusi.

Meski bersedia ikut jajak pendapat, ada kekhawatiran tidak adanya pengawasan yang cukup pada pemungutan suara. Hal itu menyusul asosiasi hakim nasional mengatakan, 90 persen anggotanya memboikot Mursi, karena berasumsi akan memperluas kekuasannya.

Jajak pendapat rencananya akan dilakukan akhir pekan ini selama dua hari, yakni Sabtu dan Ahad. Jajak pendapat ini untuk memutuskan adanya referendum atas konstitusi baru yang diajukan Presiden Mursi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement