Kamis 13 Dec 2012 20:26 WIB

Bersikap Arif, Habibie Sudah 'Menang' dari Zainuddin

Mantan Presiden, BJ Habibie.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Mantan Presiden, BJ Habibie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap arif Mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie dalam menyikapi hinaan Tan Sri Zainuddin Maidin dinilai sangat tepat. Tidak hanya meredam situasi, hal itu membuat Habibie terlihat selangkah lebih di depan dari Mantan Menteri Penerangan Malaysia itu.

Hal itu dikemukakan Pengamat Strategic Reputation Management and CSR, Rizky Wisnoentoro.

Dalam analisanya Rizky mengatakan, apa yang dikemukakan Zaenuddin memang pendapat pribadi. Di negara-negara seperti Eropa dan Amerika hal seperti itu lumrah dan seringkali terjadi. Namun yang berbeda, Habibie sebagai pihak yang diserang mampu menunjukkan sikap arif.

"Jadi case closed sebetulnya, dan dengan sikap seperti itu Prof Habibie berada selangkah di depan dari Zainuddin karena ia mampu menanggapi isu ini dengan bijak," papar Rizky kepada ROL, Kamis (13/12).

"Jadi saya pikir kita harus mengambil hikmah dari sini, kita harus membingkai interaksi interkultural dengan empati dan kearifan, tidak melulu dengan pendekatan konflik," sambungnya.

Indonesia, sebut Rizky, jika mampu bercermin dari sikap Habibie juga akan lebih tampak dewasa dan elegan.

"Tapi yang saya khawatir adalah jika retorika di sekitarnya kemudian berkembang menjadi negatif. Jangan sampai tertanam kebencian laten yang riil di tataran grassroot di kedua negara. Ini justru tidak baik untuk masa depan," imbuhnya.

​Dalam lensa yang lebih luas ia mengatakan, bangsa ini sebetulnya punya banyak potensi dan keunggulan di dunia. Selain sumber daya alam, misalnya, banyak WNI yang bekerja sebagai ekspatriat di negara lain - termasuk di Malaysia - yang menduduki posisi-posisi strategis. Pun banyak pula akademisi-akademisi Indonesia yang dihormati di kalangan Internasional.

"Jadi sudah waktunya bagi Indonesia memperhatikan aspek reputasi secara menyeluruh agar dignity bangsa ini lebih terbangun lagi," demikian Rizky.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement