REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Iran bidang Arab dan Afrika Hossein Amir-Abdollahian menegaskan tidak ada perubahan dalam sikap Rusia dalam mendukung Suriah.
Amir-Abdollahian mengatakan kepada IRNA pada Jumat (14/12) bahwa Iran dan Rusia terus berkonsultasi mengenai perkembangan regional, terutama mengenai masalah Suriah.
Dia mencatat bahwa sikap kedua negara dalam keprihatinan ini adalah sama dan keduanya mendukung rakyat Suriah, dialog nasional, serta anti-campur tangan asing.
Para diplomat senior menggarisbawahi bahwa masa depan Suriah akan ditentukan dalam pemilihan umum, dengan suara rakyat dalam suasana demokratis dan jauh dari tekanan psikologis politik luar negeri.
Rusia mengatakan kebijakan pihaknya menyangkut Suriah tidak berubah, mengabaikan komentar oleh seorang diplomat yang mengatakan Moskow tidak dapat mengenyampingkan musuh-musuh Presiden Bashar al-Assad mungkin akan menang.
Sebelumnya, pernyataan Wakil Menlu Rusia Mikhail Bogdanov disambut baik oleh Washington, di mana juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland mengatakan Rusia akhirnya mengakui kenyataan.
Tetapi Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Bogdanov hanya mengulangi sikap negara itu mengenai Suriah. Moskow menginginkan satu kesepakatan dicapai atas dasar satu perjanjian yang terjamin dalam satu pertemuan internasional di Jenewa awal tahun ini.