REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membidik pertumbuhan kredit tahun depan mencapai 22 persen. Sebagian besar kredit disalurkan ke sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni mengatakan, sebesar 70 persen penyaluran kredit untuk UMKM. "Sisanya untuk kredit infrastruktur dan kredit lainnya," ujarnya, Senin (17/12). BRI juga membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hingga 20 persen. Dana simpanan ini menurut rencananya bersumber paling besar dari porsi dana murah, yaitu giro dan tabungan.
Perbankan plat merah ini hanya membidik porsi deposito sekitar 40 persen. Untuk mencapai targetnya, BRI berencana meningkatkan cabang unit dan teras. "Rencananya kami tambah 200-300 teras dan 100 unit," kata Baiquni.
Perusahaan juga menjaga rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di level 78-85 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih tinggi di luar Jawa membuat perusahaan berfokus melakukan penambahan unit dan teras di Sulawesi, Papua, dan Sumatra.