Selasa 18 Dec 2012 10:42 WIB

Taman Al-Azhar, Arsitektur Lansekap Islam nan Menawan (3)

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu sudut Taman al-Azhar di Kota Kairo, Mesir.
Foto: localyte.com
Salah satu sudut Taman al-Azhar di Kota Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, Sungai Nil, simbol abadi dari Mesir dan Kairo, juga dihadirkan dalam bentuk lain. Aliran miniatur Nil inilah yang menjadi suplai bagi isi air kolam di taman.

Tanam-tanaman yang mengisi taman ini dipilih secara selektif, yakni disesuaikan dengan lansekap dan kualitas kesuburan tanah.

Proses ini kabarnya harus melewati serangkaian pengujian yang dilakukan di American University di Kairo.

Pada 2005, taman ini diresmikan dan terbuka untuk khalayak. Menyelami taman ini, pengunjung akan diingatkan pada taman-taman bersejarah di masa kejayaan Islam.

Ada kebun berundak-undak, kolam, air mancur, dan kemolekan warna- warni batu mamluk yang me negaskan betapa indahnya ta man-taman di masa kejayaan Islam.

Di sisi yang lain, tepatnya di dekat gerbang utama, taman ini juga menghadirkan deretan kafe. Tak sekadar tempat makan dan minum, kafe-kafe itu juga ditata apik dengan bangunan kafe yang cantik.

Semua serbaindah dan sedap dipandang. Maka, tak salah jika Taman al-Azhar menjadi salah satu ikon Kairo, juga salah satu taman termolek di dunia.

Dilarang Bermesraan

Taman al-Azhar ini harusnya bisa menjadi sumber inspirasi yang baik buat pengelola ruang terbuka di Tanah Air.

Selain konsep arsitekturnya, ada hal lain yang cukup menarik untuk ditiru. Tak perlu biaya besar kok untuk mewujudkannya. Yang dibutuhkan hanya nyali besar untuk menerapkan aturan sebagaimana di Taman al- Azhar.

Taman al-Azhar ternyata lebih ditujukan bagi ruang berkumpul keluarga. Tak diperbolehkan pasangan muda-mudi duduk berdua-duaan, apalagi bermesraan. Bahkan, mereka yang berstatus suami-istri pun dilarang pamer kemesraan di sini.

Untuk menerapkan aturan ini, taman ini memiliki petugas semacam “polisi moral”. Tugasnya bukan untuk mengatur lalu lintas kendaraan di sekitar taman, melainkan mengawasi dan menegur siapa saja yang bermaksiat di taman ini.

Nah, coba bayangkan, jika polisi semacam ini dihadirkan di Taman Monas dan taman-taman lainnya di Indonesia. Tentu, taman-taman kita akan menjadi tempat yang indah sekaligus bersahabat bagi semua keluarga, terutama anak-anak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement