Rabu 19 Dec 2012 10:15 WIB

AS Pertanyakan Niat Israel Berdamai dengan Palestina

Israel akan bangun 1.213 rumah baru di lingkungan Yerusalem.
Foto: REUTERS
Israel akan bangun 1.213 rumah baru di lingkungan Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat, Selasa (18/12), mengaku-ngaku kecewa dengan sikap Israel yang berkeras mengenai rencana perluasan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan, termasuk Jerusalem Timur. 

Gedung putih pun mempertanyakan minat sekutu utamanya di Timur Tengah itu dalam mewujudkan perdamaian dengan Palestina. 

"Sehubungan dengan masalah permukiman yang lebih luas dan pernyataan baru-baru ini serta tindakan di lapangan, kami sangat kecewa karena Israel berkeras ingin melanjutkan pola tindakannya yang provokatif ini," kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland, dalam satu taklimat, seperti dilansir Xinhua

Israel telah menolak untuk tunduk pada tekanan dari seluruh dunia, termasuk dari Washington dan negara Eropa, mengenai rencana barunya untuk membangun ribuan rumah lagi di Jerusalem Timur dan Tepi Barat Sungai Jordan. Rencana itu diungkapkan tepat setelah Palestina meraih peningkatan status negara pengamat non-anggota di Sidang Majelis Umum PBB pada penghujung November.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Selasa (18/12), sebagaimana dikutip Xinhua kembali mengatakan, "Jerusalem adalah Ibu Kota Abadi Negara Yahudi, dan kami akan terus membangun di sana."

Menanggapi pernyataan Netanyahu tersebut Nuland berkata, "Pengumuman yang berulangkali dan rencana pembangunan baru tersebut bertolak-belakang dengan upaya perdamaian. Para pemimpin Israel terus mengatakan bahwa mereka mendukung jalur menuju penyelesaian dua-negara, tapi semua tindakan ini hanya membuat sasaran itu jadi kian terancam."

sumber : Antara, Xinhua
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement