REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sekuntum bunga Rafflesia Arnoldi ditemukan mekar di kawasan Cagar Alam Taba Penanjung, Bengkulu, tepatnya di liku sembilan jalur lintas Kota Bengkulu-Kepahiang, Kamis.
"Kami temukan mekar pagi ini dan langsung membuka posko penjagaan," kata Zacki, warga yang menemukan bunga itu saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis (20/12). Ia mengatakan, bagi para pengunjung yang ingin melihat keunikan bunga terbesar di dunia itu dapat mendatangi lokasi bunga mekar.
Untuk memudahkan pengunjung, warga sudah membuat tanda berupa tulisan "bunga mekar" di spanduk dan karton berukuran besar. "Masuk ke dalam hutan hanya sekitar 10 meter untuk melihat bunga langka khas Bengkulu," katanya. Para pengunjung, kata dia, tidak dipungut biaya, hanya sumbangan sukarela untuk biaya operasional warga yang menjaga bunga tersebut.
Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan semenjak Januari hingga Desember 2012, komunitas itu telah mencatat sebanyak 28 bunga Rafflesia yang mekar. "Lokasinya ada di beberapa kawasan hutan, tapi yang terbanyak ditemui di Hutan Lindung Bukit Daun dan Cagar Alam Taba Penanjung," katanya.
Ia mengatakan, habitat bunga langka yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu dengan sebutan "Bumi Rafflesia" itu semakin terancam perambahan dan penebangan liar.
Hutan hujan tropis Bengkulu, kata dia, harus dipertahankan sebab menjadi 'rumah' bagi spesies terancam punah itu. "Tidak hanya rafflesia, kawasan hutan Bengkulu juga menjadi tempat hidup bunga langka lainya yaitu bunga bangkai atau Amorphopalus," ujarnya.
Dalam dua tahun terakhir kata dia, KPPL terus mengkampanyekan penyelamatan hutan Bengkulu dan memberikan pendidikan tentang rafflesia kepada pelajar di daerah itu.