Kamis 20 Dec 2012 19:03 WIB

Gawat, Itik Asal Indramayu Positif Flu Burung!

Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Citra Listya Rini
Flu burung, ilustrasi
Foto: Antara
Flu burung, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kematian itik akibat flu burung melanda Kabupaten Indramayu. Instansi terkaitpun telah melakukan upaya antisipasi agar kasus tersebut tidak menyebar luas.

Kepala Seksi Pemeriksa Kesehatan Hewan (PKH) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Dian Daju, menyatakan itik-itik yang positif flu burung itu milik delapan orang peternak di Desa Pagedangan dan Desa Cangko, Kecamatan Tukdana.

Dari total 2.600 ekor itik yang dimiliki para peternak itu, jumlah itik yang mati mencapai 1.100 ekor.

"Kejadiannya pada 5 Desember 2012," ujar Dian saat ditemui Republika di Puskeswan Kabupaten Indramayu, Kamis (20/12).

Dian mengungkapkan, sesaat setelah mendapat laporan mengenai peristiwa itu, pihaknya langsung meluncur ke lokasi dan memeriksa dengan menggunakan rapid test. Hasilnya, itik-itik itu positif mati akibat terserang flu burung.

Tak berhenti sampai disitu, lanjut Dian, pihaknya juga mengirimkan sampel itik yang mati itu ke Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner di Kabupaten Subang. Hasilnya, sampel itik itu juga positif flu burung.

Dian menyatakan, pihaknya langsung melakukan proses desinfeksi di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, melakukan biosecurity dan memberi vitamin pada itik-itik yang masih sehat agar tidak itik tertular.

"Kami juga sudah meminta kepada pemilik-pemilik itik itu untuk tidak mengeluarkan itik dari kandangnya supaya tidak menyebar," ujar Dian.

Selain pada itik, kematian mendadak juga terjadi pada ayam. Kejadian terakhir menimpa ayam milik seorang warga di Desa Kaplongan, Kecamatan Kedokanbunder, Mustain, Kamis (20/12).

Dari hasil pemeriksaan, lima ekor ayam milik Mustain positif terserang flu burung. Karenanya, petugas pun langsung melakukan desinfeksi dan membakar bangkai ayam yang mati. Sedangkan sisa ayam yang masih hidup, dilakukan isolasi.

Berdasarkan data di Puskeswan Kabupaten Indramayu, kematian unggas jenis ayam akibat flu burung telah terjadi di sejumlah daerah lainnya di Kabupaten Indramayu sepanjang tahun ini.

Adapun daerahnya, yakni Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu pada 16 Maret 2012, Desa Kaplongan Kecamatan Karangampel pada 2 April 2012, Desa Kedokan Wetan pada 4 April 2012, Desa Tanjungpura Kecamatan Karangampel pada 4 April 2012, dan Desa Rawadalem Kecamatan Balongan pada 10 April 2012.

Selanjutnya, Desa Sukaurip Kecamatan Balongan pada 11 April 2012, Desa/Kecamatan Gabuswetan pada 3 Mei 2012, Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener pada 15 Mei 2012, Desa Sleman Kecamatan Sliyeg pada 17 Mei 2012, dan Desa/Kecamatan Juntinyuat pada 22 Mei 2012.

Termasuk juga Desa Tambak Kecamatan Indramayu pada 24 Mei 2012, Desa Juntikedokan Kecamatan Juntinyuat pada 22 Mei 2012, Desa Juntikebon Kecamatan Juntinyuat pada 4 Juni 2012, Desa Cidempet pada 7 Juni 2012, dan Desa/Kecamatan Sliyeg pada 19 Desember 2012.

Tercatat, dari 1.240 ekor unggas yang dimiliki para peternak di daerah-daerah itu, jumlah unggas yang mati akibat flu burung mencapai 761 ekor.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Nandang, mengungkapkan, Kabupaten Indramayu merupakan daerah endemik flu burung.

"Tapi kejadian flu burung pada itik baru kali ini terjadi. Biasanya hanya menyerang ayam," kata Nandang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement