REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Golkar menyesalkan surat Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Golkar Akbar Tandjung mengenai pencapresan Aburizal Bakrie (Ical).
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, secara organisatoris, substansi surat Akbar yang menjadi polemik di media sangat tidak etis dan bersifat provokatif.
“Pernyataan Akbar Tandjung cenderung merusak tatanan kepemimpinan dan soliditas partai yang sudah terbangun,” kata Idrus kepada Republika, Jumat (21/12).
Idrus melanjutkan, Akbar sudah salah menyebutkan bahwa kader Golkar di tingkat kabupaten/kota tidak dilibatkan dalam pencapresan Ical. Pencapresan Ical yang dilakukan melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III beberapa waktu lalu, kata Idrus, sudah melibatkan semua jajaran partai. Semua kader Golkar pun menyetujui untuk mengusung ketua umum mereka menjadi capres resmi dari Golkar untuk Pemilu Presiden 2014.
Bahkan, keputusan pengusungan Ical diambil secara demokratis dan didasarkan pada hasil survei dalam forum Rapimnas. Keputusan Rapimnas tersebut bersifat mengikat semua jajaran Partai Golkar untuk memperjuangkannya, termasuk Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar.
“Jadi, pernyataan itu salah, semua dilibatkan. Semua jajaran partai setuju,” tegas Idrus.