REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana menyampaikan ucapan terima kasih atas kritikan Gubernur Sulawesi Tengah terhadap dirinya dan Polda Sulteng. Menurut dia kritikan itu justru semakin memacu dirinya untuk meningkatkan kinerja kepolisian.
"Saya tidak tersinggung. Itu tanda bahwa gubernur mencintai saya dan Polda. Kritik itu akan memicu saya untuk bekerja lebih baik," katanya kepada wartawan di sela-sela inspeksi pengamanan gereja-gereja menjelang Natal di Palu, Senin (24/12) malam.
Kapolda mengemukakan hal itu ketika diminta tanggapannya terhadap pernyataan Gubernur Longki Djanggola yang menyatakan bahwa Kapolda harus bertanggung jawab atas tewasnya empat anggota Brimob dalam serangan sekelompok masyarakat sipil bersenjata di Poso pada Kamis (20/12).
Gubernur juga meminta Kapolri mengevaluasi kinerja kepolisian di Sulawesi Tengah karena dalam dua tahun terakhir, sudah delapan anggota kepolisian yang tewas di tangan oknum-oknum pelaku teror dan kelompok radikal yang bersenjata.
Ketika ditanya apakah dia tidak terkejut dengan kritikan yang cukup tajam dari Gubernur Longki Djanggola tersebut, Kapolda berujar, "Ini pengalaman baru. Saya baru dapatkan pengalaman seperti ini di Sulteng. Pengalaman seperti ini belum pernah saya dapatkan di tempat-tempat tugas saya sebelumnya."
Ketika ditanya apakah hubungannya dengan Gubernur Longki Djanggola menjadi renggang? Kapolda mengatakan bahwa tidak ada masalah dalam hubungan pribadi dan dinas di antara keduanya.
Kapolda Dewa Parsana mengharapkan kritikan dari semua pihak agar kinerja Polda semakin baik, namun dalam memberikan kritikan, hendaklah juga ikut memahami lebih dahulu konteks masalah yang disoroti tersebut sehingga menjadi konstruktif dan bersifat memecahkan persoalan bukannya menimbulkan masalah baru apalagi mencari kambing hitam.