REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sedikitnya ada 113.700 ekor itik di tiga provinsi di Indonesia yang mati mendadak akibat serangan avian inflenza (AI). Ironisnya ratusan itik ini mati dalam kurun empat bulan terakhir.
Berdasarkan data dari Balai Besar Veteriner (BB Vet) DIY diketahui bahwa, kematian itik akibat AI ini merata di tiga provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY.
Epidemologist BBVet DIY, Putut Djoko Purnomo mengatakan, serangan AI pada itik di tiga provinsi ini mulai ditemukan pada September lalu di Jawa Tengah.
"Kematian itik ini terus mewabah hingga daerah lain dan mencapai puncaknya pada Desember ini," tandasnya di Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Rabu (26/12).
Berdasarkan data kata dia, jumlah itik yang mati akibat AI ini di Jateng mencapai Jateng 64 ribu ekor di 23 Kabupaten. Sedangkan di Provinsi Jawa Timur mencapai 45 ribu ekor itik di 20 Kabupaten.
Di DIY sendiri jumlah itik mati akibat virus ini mencapai 4.700 ekor di tiga kabupaten yaitu Kulonprogo, Bantul dan Sleman.
Diakuinya, virus AI yang menyerang Itik di tiga provinsi ini memang jenis H5N1 jenis baru yaitu klik (kelompok) 2321. "Memang ada yang klik lama yaitu 21, tetapi banyak juga yang terserang virus klik baru ini," tegasnya.
Untuk penanganan virus baru ini kata dia, pihaknya mengedepankan desinvektan, pemusnahan terbatas dan pengawasab lalulintas unggas.N Yulianingsih