Rabu 26 Dec 2012 18:00 WIB

Curah Hujan Tinggi Terus Terjadi Hingga Februari

 Wisatawan berlindung dari hujan dengan menggunakan alat seadanya saat berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Selasa (25/12). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Wisatawan berlindung dari hujan dengan menggunakan alat seadanya saat berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Selasa (25/12). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan tingkat curah hujan di hampir seluruh wilayah di Indonesia akan sangat tinggi hingga bulan Februari 2013.

"Hujan disertai angin puting beliung akan terus terjadi hingga Februari," kata Agung Laksono usai rapat koordinasi tentang bencana di kantornya, Rabu (26/12).

Untuk itu, Agung meminta semua warga masyarakat untuk mewaspadai bencana yang bisa ditimbulkan karena meningkatnya curah hujan. "Bencana dimaksud antara lain banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif menambahkan mengatasi bencana seperti banjir bukan berarti menghilangkan atau meniadakan banjir.

"Melainkan mengatasi jika terjadi banjir sudah disiapkan segala keperluan seperti perahu karet, posko, dapur umum, ke mana diungsikan, dan lainnya," katanya.

Syamsul Maarif menambahkan, umumnya banjir disebabkan oleh ulah manusia, maka penanganannya harus melibatkan masyarakat. Syamsul juga mengatakan, pemda-pemda mampu mengatasi banjir karena BNPB sudah menyebarkan peta-peta rawan banjir.

"Semua wilayah di Indonesia sudah memiliki peta ini yang dibuat Badan Informasi Geospasial, yang disebarkan oleh BNPB. Dari peta ini pemda bisa melakukan tindakan-tindakan dengan sejumlah prediksi sehingga korban bisa dihindarkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement