Selasa 01 Jan 2013 18:32 WIB

Tahun Baru, Warga Masih Suka Buang Sampah Sembarangan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Seorang petugas kebersihan membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petugas kebersihan membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir jalan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG--Tempat wisata pantai Teluk Lampung menjadi tujuan favorit warga Bandar Lampung dan sekitarnya, menghabiskan malam pergantian tahun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, seusai pesta malam tahun baru, esok paginya menyisakan sampah yang beragam.

Tak mengherankan, sudah menjadi tradisi setiap malam pergantian tahun, petugas kebersihan beberapa pantai di Teluk Lampung, harus kerja ekstra keras. Kawasan pantai yang menjadi langganan sampah pengunjung yakni Pantai Pasir Putih, Pulau Pasir, dan Pantai Mutun.

Tumpukan sampah Pantai Mutun, yang menjadi favorit warga, masih terlihat pada Rabu (1/1) petang. Sampah bekas bakaran jagung, singkong, arang bakar, kertas nasi dan daun pisang, serta tisu, bertebaran. Selain itu, juga botol air mineral dan kemasan lainnya menjadi warna pasir pantai yang putih menjadi jorok.

Di beberapa tempat, yang menyediakan pondokan khusus di bibir pantai, petugas dan anak-anak juga sering ditemukan alat kontrasepsi, di sela-sela bambu pondok dan di pasir pantai. Pondokan ini biasanya berada di pojokan dan tempat yang terselip dari keramaian.

Fahri, anak usia 12 tahun yang biasa nongkrong di Pantai Mutun, menuturkan sering menemukan kondom terbuang di bawah pondokan yang tertutup berukuran dua kali dua meter. "Kalau barang seperti itu, sudah biasa kami lihat apalagi habis malam tahun baru," ujarnya.

Ia mengatakan anak-anak yang tinggal di sekitar pantai selalu mencari sisa-sisa barang yang ada setelah malam tahun baru. "Kadang kalau lagi rejeki, kami menemukan jam tangan dan kalung yang jatuh di pasir pantai," tuturnya.

Selain itu, warga disini juga selalu mendapatkan sisa-sisa makan kemasan yang masih utuh belum dibuka, tetapi ditinggalkan begitu saja. "Lumayan masih bisa dimakan," ungkapnya.

Pantai di Teluk Lampung selalu ramai dikunjungi warga dari berbagai tempat di Lampung bahkan luar Lampung, seperti Jakarta dan Palembang. Tempat ini, sebagian pondokannya selalu masih dikelola warga yang berada di lokasi pantai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement