REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO---Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, selama tahun 2012 mencatat telah membagikan sebanyak 10.000 lebih kacamata gratis kepada warga lanjut usia di daerah itu yang mengalami gangguan penglihatan.
Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Mukomuko, Nyonya Rosna Ichwan, di Mukomuko, Kamis mengatakan, sebanyak 10.000 kacamata itu diberikan kepada 10.000 orang lanjut usia (Lansia) yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu.
"Pada umumnya lansia yang kita bantu kacamata gratis itu mereka yang setelah diperiksa oleh tenaga kesehatan di dinas kesehatan setempat, mengalami gangguan pada matanya," katanya.
Ia menjelaskan, tujuan diberikan kacamata kepada lansia itu agar mereka dapat melakukan aktivitas tanpa terkendala dengan penglihatan, apalagi pada umum lansia, mereka sering membawa Alquran.
"Termasuk juga membantu mempermudah mereka melihat tulisan dalam Alquran dan melakukan aktivitas ekonomi," tambahnya.
Selain pembagian kacamata gratis, kata dia, pihaknya tahun 2012 juga telah membantu sebanyak 80 orang lansia yang menderita katarak, mendapatkan operasi katarak secara gratis oleh para dokter spesialis dari Palembang.
"Jumlah seluruhnya 85 orang. Sebanyak lima orang ketika akan menjalani operasi kondisi kesehatannya tidak memungkinkan sehingga ditunda dan operasi katarak diikuti oleh 80 orang lansia," katanya.
Namun, lanjutnya, sebanyak lima lansia yang belum sempat menjalani operasi katarak itu akan menyusul pada tahun 2013.
"Bupati juga sudah pernah menyampaikan untuk melaksanakan kegiatan operasi katarak gratis bagi lansia," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, tidak hanya lansia saja yang dibantu kacamata gratis namun siswa yang mengalami gangguan mata juga akan dibantu kacamata gratis.
"Kami dapat banyak masukan dari dokter spesialis dari luar daerah itu yang melakukan kegiatan operasi katarak, agar bantuan serupa tidak hanya lansia tetapi juga siswa agar guna mempermudah generasi kita yang mengalami gangguan mata mengikuti proses belajar mengajar di sekolah," katanya lagi.