Rabu 09 Jan 2013 21:19 WIB

PLN Siapkan Dana Investasi Rp 64,9 T

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
Dirut PLN Nur Pamudji
Foto: Republika/Wihdan
Dirut PLN Nur Pamudji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) bakal menggelontrokan dana hingga Rp 64,9 triliun di 2013. Dana investasi itu naik 20 persen dibandingkan tahun 2012 lalu yang mencapai Rp 50 triliun.

"Investasinya memang meningkat," tegas Direktur Utama PLN Nur Pamudji pada Republika, Rabu (9/1). Ini seiring dengan peningkatan proyek pembangkit listrik yang akan dilakukan PLN.

Nur mengatakan, setidaknya bakal ada tiga proyek besar pembangkit yang akan dilakukan di tahun ini. Yakni pembangkit di Medan 2 kali 200 mega watt (MW), Jambi 2 kali 400 MW, dan di Sulawei Selatan 2 kali 600 MW.

Dana investasi itu sendiri akan berasal dari internal PLN sebesar Rp 39 triliun dan pemerintah 10 triliun. Sementara sisanya akan berasal dari pembiayan dari sejumlah perbankan nasional.

Hasil obligasi 2012 lalu, tak akan dimasukkan dalam unsur investasi. Pasalnya, kata Nur, dana tersebut sudah habis dipakai untuk mebayar sejumlah proyek di tahun lalu.

Sementara itu guna mencegah tergerusnya laba, PLN mengaku tengah mengajukan usulan melakukan upaya lindung nilai (hedging). PLN akan menunjuk lembaga penjamin hedging untuk mengasuransikan kerugian karena persoalan nilai tukar mata uang.

"Kini masih dibahas dan sedang diwacanakan," kata Nur. Dengan langkah ini kurs akan dijamin dengan asuransi sehingga bila nilai kurs lebih tinggi, penjamin heding harus membayar selisih kurs tersebut.

"Namun memang saat ini BUMN belum lazim melakukan metode ini," tegasnya lagi. Hedging yang tak selalu menguntungkan dianggap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai hal yang bisa merugikan negara.

Sebelumnya dalam laporan Kementerian BUMN, PLN tak bisa mencapai target laba yang ditentukan. Meski dalam RAKP PLN mematok laba tinggi hingga Rp 12,499 triliun, selisih kurs dan perhitungan akutansi membuat laba anjlok hingga Rp 2,903 triliun.

Hingga 2020, PLN membutuhkan dana investasi hingga 90 miliar dolar AS. Dana dibutuhkan guna mengejar rasio elektrifikasi 100 persen dari saat ini yang masih berkisar 71 persen.

PLN harus menambah kapasitas pembangkit sebesar 5000 MW setiap tahun. Sehingga dalam 10 tahun dengan asumsi 1,5 miliar dollar AS setiap 1 MW, setidaknya investasi yang dibutuhkan mencapai 90 miliar dolar AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement