REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat terkemuka dari badan intelejen Amerika Serikat CIA tidak terlihat dalam pemutaran perdana film 'Zero Dark Thirty'yang menceritakan operasi pembunuhan Usamah bin Ladin.
Penggambaran sejumlah penyiksaan membuat film tersebut secara politis tidak disukai CIA dan sejumlah pejabat legislatif, meskipun sebelumnya badan tersebut mau bermurah hati bekerja sama dengan sutradara.
Senator Dianne Feinstein, yang merupakan kepala Komite Intelijen Senat, adalah salah satu pengkritik film yang dalam adegan pertamanya mengungkap metode interogasi yang digunakan CIA untuk menemukan bin Laden itu.
Sutradara film tersebut, Kathryn Bigelow mengatakan kritik dari Kangres mengejutkan. "Namun saya menghormati pandangan mereka dan sangat disayangkan film ini disalahpahami," ujarnya.
Sementara penulis skenario Mark Boal mengatakan film 'Zero Dark Thity' dengan jelas menggambarkan metode yang digunakan intelijen untuk menemukan kamp bin Laden di Abbottabad, Pakistan, tidak tunggal, namun beragam.
Sementara itu di luar gedung pemutaran perdana, di antara Capitol Hill dan Gedung Putih, sejumlah demonstran mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan mengutuk penyiksaan.
Seorang sumber yang dekat dengan sutradara memastikan undangan untuk menghadiri pemutaran perdana sudah disampaikan kepada sejumlah pejabat CIA, namun mereka ternyata tidak ada yang datang. CIA sendiri tidak berkomentar mengenai hal tersebut.
Absennya pejabat CIA dalam acara itu sangat kontras dengan pemutaran perdana film 'Argo' pada Oktober lalu. 'Argo' adalah film yang menceritakan tentang bagaimana intelijen bersama diplomat Kanada membantu sekelompok diplomat Amerika Serikat keluar dari Teheran saat terjadinya krisis di Iran pada 1979-1981.
Pemutaran perdana 'Argo' dihadiri Direktur CIA pada saat itu David Petraeus, wakilnya (yang sekarang menjadi kepala agensi) Michael Morell dan sejumlah pejabat tinggi lain. Bahkan foto-foto Petraeus bersama aktor Bryan Cranston diunggah di internet.
Salah seorang pejabat Amerika Serikat yang mengetahui masalah mengatakan pejabat intelijen lebih memilih tetap berada di rumah karena ketegangan politik yang mewarnai 'Zero Dark Thirty.' "Mengingat semua omong kosong politik tentang film itu, mereka nampaknya memutuskan untuk menunggu dan keluar pada saat diminta," kata pejabat tersebut.
Namun tentu saja, tidak ada orang yang bisa memastikan bahwa pemutara film perdana pada Selasa malam itu tidak dihadiri mata-mata. Mereka bisa jadi sedang menyamar.