Jumat 11 Jan 2013 05:43 WIB

Mulai Tobat, Perompak Ini Putuskan Pensiun

Perompak Somalia, dalam salah satu aksinya.
Foto: topnews.in
Perompak Somalia, dalam salah satu aksinya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU---Salah satu perompak paling kondang Somalia yang terkenal dengan sebutan "Mulut Besar" menyatakan pensiun setelah bertahun-tahun meneror Lautan India dan menghasilkan uang tebusan jutaan dolar dalam pembajakan kapal.

"Setelah delapan tahun melakukan perompakan, saya memutuskan meninggalkan kehidupan itu dan berhenti, dan mulai hari ini saya tidak akan terlibat dalam kegiatan geng ini," kata Mohamed Abdi Hassan, yang dikenal sebagai "Afweyne" atau "Mulut Besar", kepada wartawan pada Rabu larut malam.

Afweyne tidak memberikan alasan atas keputusannya meninggalkan perompakan, namun ketika berbicara pada sebuah acara di daerah Adado, Somalia tengah, ia menyatakan berusaha membujuk perompak-perompak lain agar mengikuti jejaknya.

"Saya juga mendorong banyak rekan saya agar meninggalkan perompakan dan mereka melakukannya," kata Afweyne, yang diperkirakan berusia 50-an tahun.

Pengumumannya itu disampaikan di tengah penurunan tajam jumlah serangan perompak di Somalia, setelah peningkatan patroli angkatan laut dan tim-tim pengawal bersenjata di kapal di kawasan Teluk Aden dan Lautan India.

Tahun lalu Afweyne disebut-sebut sebagai "salah satu pemimpin paling terkenal dan berpengaruh" di kawasan perompak Hobyo, Somalia, dalam sebuah laporan yang diterbitkan Kelompok Pemantau PBB mengenai Somalia dan Eritrea.

Afweyne, yang putranya juga seorang komandan perompak yang banyak ditakuti, terlibat dalam pembajakan kapal minyak Sirius Star milik Arab Saudi pada 2008, yang dibebaskan setelah pembayaran uang tebusan jutaan dolar.

Anak buah Afweyne atau putranya juga terlibat dalam pembajakan 2008 kapal MV Faina, sebuah kapal angkut Ukraina yang membawa 33 tank tempur era Uni Sovyet yang diperbarui, yang dibebaskan setelah penahanan 134 hari dengan uang tebusan tiga juta dolar.

Afweyne juga terlibat dalam serangkaian serangan terhadap kapal-kapal yang membawa bantuan Program Pangan Dunia bagi negaranya yang miskin dan dilanda perang.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement