Rabu 16 Jan 2013 15:41 WIB

Kemenhan akan Beli Kapal Perusak Inggris

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Heri Ruslan
Kapal perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang
Foto: Xinhua
Kapal perusak Pasukan Bela Diri Maritim Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA —  Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Menhan Inggris Philip Hammond di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rabu (16/1).

Menurut Purnomo, kunjungan kali ini terkait upaya kedua negara meningkatkan hubungan kerjasama yang sudah terjalin lama.

“Kunjungan ini juga untuk menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) antara Indonesia dan Inggris yang ditandatangani pada 1 November 2012 di London, Inggris,” katanya.

Purnomo menyatakan, Kemenhan berencana membeli tiga unit kapal laut jenis multi role light frigate alias kapal perusak dari Inggris. Purnomo mengharapkan, pembelian alutsista dari Inggris juga diikuti ToT (transfer teknologi) sehingga Indonesia dapat mengembangkan alutsista sejenis di kemudian hari.

Pihaknya belum memastikan kapan pembelian itu direalisasikan sebab masih dalam tahap rencana. “Kita akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut.”

Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan, Mayjen Ediwan Prabowo mengatakan, Kemenhan telah menjalin kontak dengan beberapa perusahaan di Inggris. Langkah itu diambil lantaran Kemenhan ingin memenuhi kebutuhan peluru kendali antipesawat starstreak, suku cadang pesawat Skyhook, dan suku cadang Tank Scorpion. “Serta beberapa perawatan alutsista yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan di Inggris.”

Menhan Inggris Philip Hammond mengatakan, kunjungan ke Indonesia secara jelas mencerminkan komitmen negaranya untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Indonesia. “Kunjungan ini adalah bukti lebih lanjut akan hubungan Indonesia dan Inggris yang semakin kuat,” kata Hammond.

Ia melanjutkan, keberhasilan kunjungan Presiden SBY ke London dan kunjungan Perdana Menteri Inggris David Cameron ke Indonesia pada April lalu, telah memperkuat kerjasama kedua negara.

“Sebagai negara demokrasi terbesar di Asia Tenggara, dan sebuah bangsa yang sedang memainkan peran konstruktif dalam keamanan regional, Indonesia tetap menjadi mitra penting Inggris.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement