REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Gelandang Inter Milan, Wesley Sneijder mulai jengah dengan tekanan berbagai pihak yang memaksa dirinya untuk menentukan pilihan antara Inter Milan atau bakal klub barunya, Galatasaray.
Seperti diberitakan sebelumnya, negosiasi Inter Milan dengan klub raksasa Turki itu telah menyepakati harga 10 juta euro atau sekitar Rp 126 miliar untuk mendatangkannya ke Turk Telekom Arena pada jendela transfer musim ini. Namun demikian, gelandang asal Belanda itu hingga kini belum jua memberikan jawaban.
"Ini bukan tentang uang," kata Sneijder seperti dikutip oleh La Gazzetta dello Sport, Rabu (16/1). Baginya, mungkin saja ia bakal bergerak atau pindah dalam waktu dekat ini.
Namun, ia sangat menyayangkan tekanan yang diberikan pihak Inter kepada dirinya. Tanggal 31 Januari, kata Sneijder, adalah waktu selambat-lambatnya ia membuat keputusan akhir.
"Saya tidak suka bagaimana Inter memberikan tekanan ini. Saya tidak pantas untuk ditekan," tegas dia.
Sneijder merupakan pemain Inter yang hampir dipastikan tak lagi dibutuhkan skuat La Beneamata. Terlebih, sengketa kontrak dengan manajemen klub membuatnya tak lagi diturunkan sejak September 2012 silam.
Sepanjang musim ini, gelandang 28 tahun itu baru diturunkan allenatore Inter, Andrea Stramaccioni sebanyak lima kali.
Kondisi tersebut dimanfaatkan Galatasaray yang juga membutuhkan amunisi tambahannya di lini depan. Bahkan, selain biaya 10 juta euro untuk Inter, Galatasaray sendiri siap menggaji Sneijder hingga enam juta pounds (Rp 75 miliar) per musim.
Artinya, gaji ini melebihi dari yang ditawarkan Inter untuk Sneijder, empat juta pounds (Rp 50 miliar) yang membuatnya bersengketa dengan manajemen.
Sneijder bergabung dengan Inter pada Agustus 2009 seharga 15 juta euro (Rp 192 miliar). Bersama Inter, ia sukses mempersembahkan trofi Liga Champions, gelar Serie A dan satu Coppa Italia di musim pertamanya.