REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Militan bentrok dengan pasukan Mali dan Prancis di dekat Konna pada Rabu waktu setempat. Konna merupakan kota wilayah tengah yang perebutannya oleh gerilyawan pekan lalu mendorong intervensi militer Prancis. Demikian kata beberapa sumber keamanan.
"Pertempuran berlangsung tidak jauh dari Konna antara militan garis keras dan pasukan kami dengan bantuan dari tentara Prancis," kata satu sumber militer Mali.
Satu sumber keamanan regional mengkonfirmasi keterangan itu. Namun, tidak ada penjelasan terinci mengenai bantuan militer Prancis yang meluncurkan ofensif darat pada Rabu setelah serangan-serangan udara enam hari.
Kelompok-kelompok militan yang sejak April menguasai Mali utara bergerak pekan lalu ke arah selatan ke wilayah yang dikuasai pemerintah dan merebut Konna. Kondisi tersebut membuat Prancis segera melakukan intervensi.
Mali, yang pernah menjadi salah satu negara demokrasi paling stabil di Afrika, mengalami ketidakpastian setelah kudeta militer pada Maret. Kudeta yang menggulingkan pemerintah Presiden Amadou Toumani Toure.
Masyarakat internasional khawatir negara itu akan menjadi sarang baru teroris. Mereka mendukung upaya Afrika untuk campur tangan secara militer.