Kamis 17 Jan 2013 21:45 WIB

TGH M Zainuddin Abdul Majid, Pendakwah Islam di NTB (4-habis)

Rep: Mohammad Akbar/ Red: Chairul Akhmad
TGH M Zainuddin Abdul Majid.
Foto: photobucket.com
TGH M Zainuddin Abdul Majid.

Giat Menulis

TGH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tergolong ulama yang giat menulis.

Karya-karya yang ditulisnya tak hanya dalam bahasa Sasak dan Indonesia, tetapi juga cukup banyak dalam bahasa Arab.

Karya-karya tersebut menyangkut berbagai disiplin ilmu agama Islam, mulai tauhid, fikih, faraid, balaghah, hingga ilmu hadis.

Tak hanya membahas ilmu agama, Tuan Guru juga menulis sejumlah lirik lagu dan nasyid. Lirik-lirik itu pun ditulisnya dalam bahasa Sasak, Indonesia, dan Arab. “Mars Nahdlatul Wathan” adalah salah satu lagu karya Tuan Guru.

Disayang Ibu

Surga ada di bawah telapak kaki ibu. TGH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sangat meyakini hal itu. Ia paham benar betapa besar peran seorang ibu dalam kehidupannya.

Begitu pun sebaliknya. Sang ibunda pun sangat menyayanginya. Hajjah Halimah al-Sa’diyah, sang ibunda, dikenal sebagai Muslimah salehah yang penyayang dan penyabar.

Ada kebiasaan yang selalu dilakukan Tuan Guru semasa kecil kepada ibunya. Setiap kali hendak belajar, ia selalu mencium tangan ibunya. Sementara, sang ibu selalu mendoakan putranya dengan berucap, “Mudah-mudahan engkau mendapat ilmu yang berkah.”

Cinta dan perhatian besar ibunda kepada Tuan Guru juga ditunjukkan ketika ia menimba ilmu di Makkah. Saat itu kedua orangnya ikut mendampinginya dalam proses belajar. Hajjah Halimah al-Sa’diyah dengan penuh kesabaran mendampingi dan menyemangati putranya yang tak pernah lelah belajar.

Sang ibu akhirnya menutup usia di Tanah Suci dan dimakamkan di sana, jauh sebelum TGH Abdul Majid menuntaskan proses belajar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement