REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga yang terkena dampak banjir luapan Sungai Ciliwung di Kelurahan Cililitan Kecil, Jakarta Timur, membutuhkan truk pengangkut sampah untuk membersihkan puing dan sisa sampah yang berserakan di rumah dan jalan raya.
"Genangan air sendiri mulai surut pada Jumat siang. Namun, lumpur dan sampah yang tertinggal itu membuat sulit keluarga untuk meminta bantuan ke luar rumah," kata seorang warga, Hanif Ahmad, seperti dikutip Antara.
Hanif mengatakan warga membutuhkan alat pembersih dan cairan desinfektan untuk menghilangkan bau amis lumpur serta sampah banjir yang menumpuk.
Selain itu, warga juga masih membutuhkan makanan dan minuman karena ada beberapa kepala keluarga yang terisolasi akibat akses jalan terhambat lumpur.
"Ketebalan lumpur mencapai sekitar 30 sentimeter dan kami mohon pemerintah provinsi mengerahkan truk sampah dan truk tangki air untuk membersihkan lumpur di jalan sehingga kami bisa mendapat akses," kata Hanif.
Dia menjelaskan air yang menggenangi rumah dan ruas jalur di bawah jalan lintas layang Kalibata pada Kamis mencapai sekitar 2,5 meter. Kendati jalan Kalibata di bawah jalan lintas layang sudah bisa dilewati kendaraan bermotor, namun masih terdapat genangan lumpur dan beberapa tumpukan sampah basah.
Sementara itu, kondisi Sungai Ciliwung yang melintang di bawah jalan lintas layang tersebut dipenuhi tumpukan sampah rumah tangga, kayu dan bambu.
Jika pemprov tidak segera mengangkut sampah tersebut, maka sampah-sampah akan naik ke rumah warga jika terjadi banjir lanjutan. Jumlah sampahnya diperkirakan akan lebih banyak.