REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Tujuh ratus personel kepolisian gabungan difokuskan untuk mengamankan tiga titik wilayah banjir di kawasan Jakarta Utara (Jakut). Ketiga titik tersebut ialah Pluit, Penjaringan, dan Teluk Gong.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metropolitan Jakarta Raya (Metro Jaya), Irjen Pol Putut Eko Bayuseno, mengatakan, ke 700 personel ini khusus tergabung dalam gelaran Patroli Besar.
Ia menjelaskan, ke 700 personel ini merupakan gabungan personel kepolisian dari Polda Metro Jaya, Kepolisian Resor Jakut, Mabes Polri, serta Kepolisian Sektor Penjaringan. ''Bentuknya pengamanan, berpatroli dan bantuan transportasi,'' ujar Putut.
Patroli dilakukan selain sebagai pengamanan, juga untuk membantu para warga yang awalnya bertahan, namun ingin dievakuasi petugas. Atau bagi warga yang sama sekali tidak masalah jika tidak mengungsi, tetapi ingin berkegiatan ke luar, seperti berbelanja logistik.
Putut menambahkan, penjagaan dan pengamanan ini pun, tidak hanya dilakukan di titik-titik banjir saja. Akan tetapi juga di lokasi atau perumahan warga yang tidak terkena banjir.
Terkait masih terdapat genangan-genangan air di Ibu Kota, Putut menyatakan, bahwa situasi kriminalitas Jakarta saat ini terbilang kondusif. "Kriminalitas kondusif. Tidak ada yang menonjol," ujarnya.
Gangguan yang mungkin sangat dikeluhkan, hanya warga yang terganggu atas banjir dan masih tingginya genangan.
Sementara terkait pelaku aksi penjarahan di super market di Pluit, yang terjadi pada Ahad (20/1) siang, kata putut, bukanlah merupakan warga yang terkena musibah banjir.
"Mereka bukan orang-orang yang terkena banjir. Hanya yang memanfaatkan situasi ini (banjir)," imbuhnya.