Kamis 24 Jan 2013 07:33 WIB

Gara-gara Pipa, Harga Minyak AS Merosot, Kok Bisa?

Harga minyak merosot (ilustrasi)
Foto: IRAQENERGY.ORG
Harga minyak merosot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak mentah AS ditutup melemah tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), terseret turun oleh berita bahwa sebuah jaringan pipa utama telah memangkas kapasitasnya karena

"bottleneck" (kemacetan).

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, jatuh 1,45 dolar AS dari penutupan Selasa menjadi menetap di 95,23 dolar AS per barel.

Sementara itu, di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap di 112,80 dolar AS per barel, naik 38 sen.

Pasar New York, yang telah diperdagangkan sedikit lebih rendah untuk sebagian besar sesi, menukik setelah operator jaringan pipa Seaway mengatakan kepada para pengirim bahwa kapasitas telah dikurangi karena masalah tak terduga pada titik penyerahan (delivery point).

"Ketika judul utama itu keluar, WTI segera datang di bawah tekanan jumlah yang signifikan," kata Andy Lipow, analis minyak independen.

Seaway membawa minyak mentah dari Cushing, Oklahoma, terminal minyak utama di konsumen minyak mentah terbesar di dunia itu, ke kilang-kilang di Teluk Meksiko.

Kurang memadainya kapasitas jaringan pipa untuk membawa minyak ke kilang, mengakibatkan persediaan di Cushing membengkak ke rekor tertinggi baru-baru ini, sehingga membebani harga berjangka.

Para pedagang sedang menunggu laporan mingguan terbaru persediaan minyak dari Departemen Energi AS. Data akan dipublikasikan Kamis waktu setempat, satu hari lebih lambat dari biasanya, karena libur publik pada Senin.

"Para pedagang sekarang memperkirakan data persediaan minyak pemerintah AS mendatang akan menunjukkan stok minyak mentah turun 2,3 juta barel pada pekan lalu," analis pasar ETX Capital,Ishaq Siddiqi mengatakan.

Siddiqi mengatakan, ada sedikit "aksi ambil untung dalam minyak mentah setelah kenaikan empat sesi sebelumnya, dengan banyak (pedagang) memperkirakan kilang memulai perawatan berkala yang akan mengurangi permintaan minyak mentah."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement