Sabtu 26 Jan 2013 07:45 WIB

Sekjen PBB Kutuk Serangan di Irak

Sekjen PBB Ban Ki-moon
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Sekjen PBB Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat (25/1), dengan keras mengutuk serangan baru-baru ini di seluruh Irak. Dia menyampaikan solidaritas PBB untuk membantu negeri tersebut untuk membangun negara yang damai, demokratis, dan makmur.

"Sekretaris Jenderal dengan keras mengutuk gelombang serangan baru-baru ini di seluruh Irak, yang telah menewaskan ratusan orang dan melukai banyak orang lagi," demikian antara lain isi pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, oleh juru bicara Ban, seperti dilansir Xinhua, Sabtu (26/1).

Kelompok Alqaidah di Irak pada Senin (21/1) mengaku bertanggungjawab atas serangkaian pemboman dan serangan mematikan di seluruh negeri itu dalam satu pekan belakangan. Sementara itu, protes anti-pemerintah dan pertikaian politik menyebar luas di Irak.

Dua pemrotes tewas dan 10 orang lagi cedera, saat mereka bentrok dengan pasukan polisi pada Jumat pagi di Kota Fallujah, Irak. Media setempat melaporkan tentara Irak melepaskan tembakan selama bentrokan dengan pemrotes Sunni yang berpawai guna menentang pemerintah, yang didominasi kelompok Syiah.

Di dalam pernyataan tersebut, dia juga menyesalkan tewas dan cederanya sejumlah pemrotes hari ini di Fallujah. Ban, yang mengakui hak untuk berkumpul secara damai, menyeru semua pihak agar sepenuhnya menahan diri.

"Sekretaris jenderal kembali menyampaikan seruannya pada Desember lalu kepada pemimpin politik Irak dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat agar melakukan dialog banyak pihak, dengan tujuan memperkokoh persatuan dan keamanan di negeri itu," katanya.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan, PBB, melalui Misi Bantuan PBB bagi Irak (UNAMI), tetap terikat komitmen dan siap membantu rakyat serta pemerintah Irak dalam membangun negara tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement