REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir, Muhammad Mursi menetapkan status darurat selama satu bulan di tiga kota sepanjang terusan Suez. Kota tersebut menjadi lokasi bentrokan yang menewaskan 49 orang akhir pekan lalu.
Mursi mengumumkan status darurat melalui televisi setempat setelah bentrokan pecah selama empat hari. Ketiga kota yang ditetapkan statusnya tersebut adalah Ismailia, Suez, dan Port Said.
"Saya berjanji tidak akan mengambil langkah luar biasa kecuali kalau terpaksa," ujar dia, Ahad (27/1) waktu setempat.
Dia mengatakan status darurat akan dimulai Ahad tengah malam. "Keamanan negara menjadi tanggung jawab bersama. Kami akan melawan setiap ancaman dengan kekuatan yang sesuai hukum," ungkapnya.
Mursi juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang anggota keluarga tewas dalam insiden pekan lalu.
Selain itu, Mursi mengajak politisi dan partai lain untuk berdialog mengakhiri krisis kekerasan di Mesir. Dia mengatakan rincian dialog akan segera diumumkan.
Kekerasan di Mesir pekan lalu dipicu vonis mati 21 orang karena dinyatakan bersalah dalam bentrokan suporter sepakbola yang menewaskan 74 orang Februari tahun lalu.Nur Aini