Senin 28 Jan 2013 12:08 WIB

Ketua Granat: Jika Dibiarkan, Narkoba Bisa Jadi Rezim Berbahaya

Rep: Indah Wulandari/ Red: Citra Listya Rini
Narkoba (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Narkoba (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus tertangkapnya artis Raffi Ahmad bersama 16 orang rekan-rekannya dinilai bentuk kegagalan pemerintah dalam memberantas narkoba.

"Pemberantasan narkoba hanya setengah-setengah, tidak total dan komprehensif. Ini akibat kegagalan pemerintah dalam upaya mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di segenap lapisan," kata Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat), Marwan Ja’far di Jakarta, Senin (28/1).

Dia mencontohkan, peredaran narkoba makin meluas karena masih ditemukan jejak lalu lintas sindikat pengedar yang dibekuk di bandara, lembaga pemasyarakatan ataupun tempat-tempat umum lainnya. Penjagaannya, ujar Marwan, masih sangat longgar.

Menilik kasus Raffi Ahmad dan teman-temannya, Marwan ingin mereka dihukum setimpal. Lantaran sebagai figur publik, gaya hidupnya pasti diamati masyarakat luas.

"Artis-artis yang berpesta narkoba bukan sesuatu yang baru. Kelakuan seperti itu wajib dikenai sanksi sosial dan hukuman sesuai yang berlaku," tegas Ketua Dewan Pembina Laskar Aswaja ini.

Anggota Komisi V DPR RI ini yakin, jika aparat tegas menindak Raffi Ahmad dan temannya yang terbukti sebagai pemakai narkoba, bisa menjadi efek jera. Namun, bila dibiarkan justru narkoba menjadi rezim ekonomi dan politik yang selanjutnya membahayakan bagi kelangsungan bangsa dan negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement