REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mendorong agar kepala daerah dapat lebih kreatif dalam hal belanja. Mantan Gubernur Sumatera Barat ini meminta agar daerah tidak hanya memprioritaskan belanja pegawai.
“Daerah punya kewenangan yang sangat besar. Sebanyak Rp 600 triliun uang yang digelontorkan ke daerah, dan perlu kreativitas dari daerah untuk mengelolanya,” kata Gamawan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, tidak semua daerah bisa kreatif dalam mengelola APBD. Buktinya masih ada daerah yang anggarannya sebagian besar habis untuk belanja rutin pegawai.
Namun kabar buruk tidak selalu datang dari daerah. Gamawan mengaku sering mendengar kinerja kepala daerah yang sukses mengelola birokrasi. “Maka kita nilai, yang paling inovatif. Dan itu kita seleksi,” katanya.
Hal itu dilakukan untuk mendorong supaya daerah itu makin kreatif dan aktif, serta daerahnya bisa maju. Karena itu, pihaknya sekarang setiap tahunnya melakukan evaluasi kinerjanya.
Hasilnya, ratusan daerah yang dinilai itu diterbitkan dan dibagikan ke setiap kepala daerah agar tahu kinerjanya selama ini. Tugas itu dilakukannya lantaran Kemendagri berfungsi membuat regulasi, pembinaan, dan melakukan pengawasan.
Juru Bicara Kemendagri Reydonnyzar Moenek mengatakan, otonomi daerah memacu setiap kepala daerah untuk lebih kreatif mengembangkan inovasi pelayanan publik. Tidak hanya cukup mengimbau, kata dia, pihaknya setiap tahunnya menghelat Innovative Government Award (IGA).
Hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat atas gebrakan kepala daerah dalam memberikan bentuk pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk tahun 2012, kata dia, penghargaan diberikan kepada Kota Banda Aceh dan Tangerang, Kabupaten Ponorogo dan Sumedang.
“Daerah yang menerima penghargaan IGA 2012 akan menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan kemandirian melalui berbagai inovasi,” kata Reydonnyzar.