Jumat 01 Feb 2013 19:52 WIB

Mantan Presiden PKS Ditahan KPK, Ini Reaksi Kader

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANJARMASIN -- Pengurus dan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Selatan optimistis tetap menang pada Pemilihan Umum 2014, kendati kini presiden partainya tersandung masalah hukum.

Optimistis tersebut dikemukakan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kalsel, Hendra, di Banjarmasin, Jumat (1/2).

Ia menyatakan, walau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikan presiden partainya sebagai tersangka dalam kasus daging sapi impor, para kader PKS di Kalsel malah semakin solid.

Pasalnya, sebagai partai kader, PKS punya mekanisme sendiri yang dapat memfilter berita-berita yang berkembang saat ini, bukan seperti partai politik (parpol) lain, lanjutnya.

Menurut juru bicara DPW PKS Kalsel itu, kejadian yang menimpa presiden PKS, merupakan permainan politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, yang berupaya menjatuhkan citra partainya.

"Namun, keluarga besar PKS di 'Bumi Perjuangan Pangeran Antasari' Kalsel khususnya menyikapi persoalan tersebut secara proporsional dan profesional," katanya.

Selain itu, PKS Kalsel terus melaksanakan konsolidasi internal guna mencapai target pemenangan Pemilu 2014, demikian Hendra mengatakan.

Dari hasil Pemilu 2014, PKS Kalsel menargetkan masuk dua besar di provinsi yang terdiri atas 13 kaupaten/kota dan kini berpenduduk sekitar 3,6 juta jiwa tersebut.

Sejak keikutsertaan dalam pemilu, PKS Kalsel berhasil menempatkan kader di DPRD tingkat provinsi setempat, yang terus menunjukkan kenaikan.

Sebagai contoh pada Pemilu 2004, PKS Kalsel berhasil menempatkan enam kader dan hasil Pemilu 2009 sebanyak tujuh kader atau berada di posisi tiga besar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement