REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak memikirkan hasil survei yang menempatkannya sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Seakan tak peduli, ia mengatakan, tidak memikirkan hal di luar tugasnya.
"Saya tidak mikir, saya mau mengurus banjir dan macet," ujarnya, Jumat (8/2).
Sebelumnya, jajak pendapat yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB) menempatkan Jokowi di posisi pertama dengan elektabilitas 21,2 persen. Kemudian, disusul Prabowo Subianto dengan 17,1 persen dan Megawati Soekarnoputri dengan 11,5 persen.
Selanjutnya, menyusul nama Aburizal Bakrie 9,7 persen, Jusuf Kalla 7,1 persen, Mahfud MD 3,3 persen, Wiranto 3,2 persen, Dahlan Iskan 2 persen, Hatta Rajasa 1,8 persen, dan Surya Paloh 1,4 persen.
Lembaga yang dipimpin Didik J Rachbini tersebut menggelar survei pada 13-18 Januari 2013. Kemudian, hasil survei dirilis pada 6 Februari 2012.
Survei bertajuk 'Indonesia Mencari Pemimpin' tersebut dilakukan dengan 1.200 responden dari 30 provinsi di Indonesia. Sedangkan, tingkat kesalahan atau margin of error dalam survei tersebut sebesar 2,8 persen.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pun ikut menanggapi hasil survei tersebut. Ia mengaku, menyerahkan hal tersebut kepada Jokowi.
Ia menyatakan, lebih memilih berpikir positif dan melakukan tugasnya dengan baik. "Aku tidak tahu, bergantung Pak Jokowi, deh," katanya.