REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA --Yogya selama ini menyandang predikat kota pelajar. Sayangnya masih banyak siswa sekolah menengah yang bolos di jam belajar.
Pada operasi pelajar yang di gelar Dinas Ketertiban dan Kepolisian Kota Yogyakarta pada Selasa (12/2), sedikitnya ada lima pelajar terjaring tengah di luar sekolah saat jam pelajaran berlangsung. Dua anak usia sekolah menengah lainnya asyik main internet saat jam sekolah
Dintib menerjunkan dua tim saat melakukan operasi pelajar tersebut. Satu tim menyisir warung internet dan warung-warung makan dekat sekolah di sisi Selatan Yogya. Sedangkan satu tim lain menyisir wilayah Utara.
Hasilnya Dintib memergoki satu pelajar tingkat SMA masih dengan baju seragam di sebuah warnet di wilayah Suryodiningratan Yogyakarta. Pelajar ini kemudian diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Tim Dintib sisi Selatan menyisir wilayah Jalan DI Panjaitan, Tamansiswa, Suryodiningratan dan wilayah Jalan Parangtritis.
Sementara tim sisi Utara memergoki tiga anak usia sekolah di sebuah warung internet di Jalan AM Sangaji Yogyakarta. Satu anak mengaku kelas 6 sebuah SD di Yogya sedangkan dua lainnya mengaku tidak sekolah. Ketiga anak ini langsung digelandang ke kantor Dintib untuk dibina. "Ini masih kita dalami apakah mereka masuk anak jalanan atau memang sudah bersekolah tetapi tidak mengaku," ujar Kebid Satpol PP Dintib Kota Yogyakarta, Nurwidihartana.
Petugas juga mendapati tiga pelajar berseragam SMA asyik kongkow di depan warung makan di dekat Lapangan Blunyahrejo, Jetis, Yogyakarta. Ketiga pelajar ini mengaku tengah istirahat, tetapi mereka membawa tas sekolah dan sepeda motor. Oleh petugas mereka dibina di lapangan disuruh push up dan diminta kembali ke sekolah.
Berdasarkan data 2012 ada 87 pelajar yang terjaring razia petugas saat jam pelajaran. Mereka terdiri atas 5 siswa SD, 14 siswa SMP dan 70 siswa SMA. Sebagian besar terjaring di game online, warung internet dan tempat kongkow.
Tahun ini Dintib akan merambah ke mall dan supermarket untuk operasi tersebut. Pihaknya berharap dengan surat peringatan ke orang tua dan sekolah angka pelajar bolos tersebut semakin minim.