REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Depok semalam, sebanyak 150 rumah warga di Perumahan Graha Studio Alam, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (jabar) tergenang banjir. Ketua RT 007/009, Riman Dalas, mengatakan banjir yang menggenang mencapai 1,5 meter.
Menurutnya, sekitar 70 warga mengungsi di masjid perumahan dan juga di rumah kerabatnya. Riman juga mengatakan sudah sering perumahan tersebut di landa banjir ketika hujan deras. Sehingga, warga merasa tertipu dengan pihak pengembang.
"Setelah hujan deras semalam langsung air tinggi menjadi lebih deras dari semalam dan pagi ini masih menggenang, langsung kami kosongkan rumah semua. Iklannya ada bebas banjir di brosur, tapi hujan deras pasti banjir," katanya kepada wartawan, di Depok, Jabar, Rabu (13/2).
Menurutnya, pihak pengembang menawarkan perumahan yang bebas banjir. Namun, hingga saat ini banjir masih sering melanda pemukiman tersebut.
Sementara itu, akibat banjir, sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga diliburkan. Ovi (35 tahun), warga Blok E/5, mengatakan air menggenangi rumahnya setinggi 50 centimeter. Ia berharap agar pihak pengembang bertanggung jawab atas banjir yang terjadi di wilayahnya.
"Kami maunya sih ada tindak lanjut tanggung jawab dari pihak pengembang. Katanya kalau air surut turapnya mau ditinggin, sampai sekarang boro-boro, saya tahun kedua banjir makin parah, warga sudah komplain semua," katanya.
Sedangkan, Lurah Sukmajaya, Erwin S, mengatakan perumahan tersebut memang sering banjir. Pasalnya, pengembang perumahan masih tidak mematuhi persyaratan lingkungan seperti AMDAL dan peil banjir. "Salah satunya pengembang ini bandel sudah kami tegur bahkan wali kota kan sudah langsung meninjau," katanya.
Sebelumnya, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok mencatat banjir di Depok banyak terjadi di perumahan. Seperti, perumahan Graha Studio Alam, Taman Duta, Bukit Cengkeh dan Cening Ampe. Pada 2013, di perumahan Graha Studio Alam tercatat sudah tiga kali mengalami banjir ketika hujan deras.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kota Depok, Nunu Heriana, juga mengatakan banyak pengembang yang mengajukan izin pembangunan dan juga site plan, namun tidak dibangun dengan sempurna.