Kamis 14 Feb 2013 09:58 WIB

Intel Mossad Gantung Diri di Penjara Israel

Rep: erdy nasrul/ Red: Damanhuri Zuhri
Mossad
Mossad

REPUBLIKA.CO.ID, -- Israel dipaksa memberikan pengakuan publik terkait rahasia tahanan X yang diduga sebagai Intel Mossad kelahiran Australia sekitar 1976 lalu. The Telegraph mengabarkan pria itu dipenjara sesuai dengan putusan pengadilan. Sebuah penyelidikan menemukan dirinya tewas gantung diri.

Rabu kemarin, Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, diminta menyelidiki tentang kematian Zygier. Hal itu dilakukan setelah dirinya membenarkan pernyataan bahwa Pemerintah Australia tidak mengetahui kasus tersebut.

Zygier yang diduga tahanan X oleh Media Massa Israel ditemukan tewas di Penjara Ayalon setelah beberapa bulan dirinya ditahan. Kamarnya yang berukuran 4 x 4 dipasangi CCTV dan berbagai alat pemantauan. Alat itu semua menjadi petunjuk, bahkan bukti untuk mengungkap bagaimana dia tewas.

Pria yang juga bernama Ben Alon ini dilahirkan di Melbourne. Dia kemudian pindah ke Israel pada 2000 lalu untuk menikahi wanita Israel. Dua anak menjadi hasil pernikahannya. Dia memiliki paspor Australia bernama Ben Allen. Keluarganya di Melbourne enggan mengomentari kematiannya.

Identitas tahanan X diungkap oleh Media Massa Australia pekan ini. Zygier sedang dalam investigasi Badan Intelijen Australia, ASIO, terkait upayanya mendapatkan Paspor Australia untuk kepentingan Mossad.

Saat ditangkap 2010 lalu, dia menolak dikatakan intelijen Mossad. "Omong kosong macam apa ini," tegasnya. Dia mengaku tidak terlibat dalam kegiatan intelijen apapun.

Australia komplain kepada Israel terkait hal ini pada 2010 lalu. Bahkan Australia sempat mengusir diplomat Israel karena penggunaan paspor Australia palsu yang ditemukan dalam pembunuhan anggota Hamas, Mahmoud al-Mabhouh, di sebuah hotel di Dubai.

Empat dari 27 orang yang diidentifikasi Polisi Dubai dan dicurigai sebagai pelakunya adalah berkewarganegaraan Australia dan Israel. Tidak lama setelah itu Zygier ditangkap.

n

sumber : the teleghraph
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement