Jumat 15 Feb 2013 13:23 WIB

Dua Tewas Akibat DBD, Pemkab Belum Tetapkan KLB

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Dewi Mardiani
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menewaskan dua orang warga di Sleman. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) belum juga menetapkan kejadian luar biasa (KLB) pada kasus tersebut.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, peningkatan penderita DBD hingga bulan ini belum melewati batas ukuran maksimal kriteria KLB. Meskipun demikian, dia mengimbau agar warga tetap berupaya melakukan pencegahan guna mengurangi potensi penyakit tersebut.

"Kesadaran warga dalam menjaga kebersihan dan mengantisipasi genangan air, harus dibangun," kata Sri pada Republika dalam acara monitoring gerakan Jumat bersih di Dusun Gelemo, Gamping, Sleman, Jumat (15/2).

Karena itu, dia mengimbau agar para kader anti-jentik masyarakat, tidak hanya melakukan pengecekan di rumah-rumah warga. Melainkan juga memberi imbauan mengenai tindakan preventif yang harus dilakukan. Dia menambahkan, rencananya pihak Pemkab akan melakukan peninjauan rutin di beberapa lokasi yang dianggap potensial terserang DBD.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemkab Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan, bulan Januari kemarin telah terjadi 133 kasus DBD, namun ukuran maksimal KLB yakni 148 kasus. Sedangkan untuk Februari baru terjadi 13 kasus dari batas maksimal 120 kasus.

Menurutnya, bila kejadian DBD belum mencapai target maksimal kasus per lima tahun tersebut, KLB belum bisa ditetapkan. Karena itu, dia menambahkan, Dinkes akan terus mengoptimalkan penyuluhan dan pemantauan di masyarakat. "Sejauh ini, kami menilai kesadaran masyarakat masih rendah," kata Linda.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Linkungan (P2PL), Dinkes Sleman, Cahya Purnama, menambahkan selain DBD, warga juga harus mengantisipasi Cikungunya. Berdasarkan laporan, saat ini sekitar 69 orang yang diduga menderita penyakit tersebut. "Sosialisasi masyarakat harus terus ditingkatkan, agar kedua jenis penyakit ini tidak terus menyebar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement