REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO---Manajer PLN Wilayah Provinsi Gorontalo, Priyo Nugroho, Jumat mengatakan, bahwa pihaknya memberlakukan pemadaman listrik bergilir selama 14 hari ke depan.
Pemadaman listrik yang dimulai dari Selasa (12/2) kemarin harus diberlakukan akibat rubuhnya menara transmisi sistem Minahasa di Desa Tompaso.
Akibat rubuhnya menara yang berada di wilayah Provinsi Sulawesi Utara tersebut, asupan listrik untuk wilayah Gorontalo mengalami defisit sebesar 19 Mega Watt. "Sehingga kami hanya menggunakan sistem yang ada," kata Priyo.
Sistem Gorontalo yang ada hanya mampu memikul beban 41 Mega Watt saja, sementara beban puncak mencapai hingga 60 hingga 61 Mega Watt.
Oleh karena itu untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada sejumlah mesin akibat dipaksakan untuk terus bekerja maka pihaknya mengambil kebijakan untuk melakukan pemadaman.
"Kalau kami paksakan maka semua mesin rusak dan seluruh wilayah Kota Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, serta sebagian besar wilayah Provinsi Gorontalo akan kehilangan listrik," kata dia lagi.
Priyo meminta agar warga Provinsi Gorontalo agar bisa bersabar, sebab pihaknya tengah memperbaiki menara Minahasa yang rusak dan kemungkinan besar akan selesai dalam waktu 14 hari.